Selasa, 13 Oktober 2009

setahun bersamamu.............

Setahun aku bersamamu....

banyak kisah yang terlewat dengan kata.

Membina ukhuwah walau lewat maya

namun hati ini telah disatukan oleh cintaNya

sehingga duka dan riangku kubagi bersamamu

malam-malam syahdu kita lewati dengan diskusi yang berujung pada mimpi abadi

kau memang sahabat yang baik

karena sahabat, adalah status abadi yang kau tawarkan padaku

namun hingga sekarang aku belum bisa menjadi sahabat buatmu

atau aku memang bukan sahabat yang baik bagi siapapun????

terkadang memori ini menyiratkan kenangan

ketika kau rindu dengan ayahmu

ketika kau ingin dipeluk ibumu

ketika kau pergi jauh dan harus putus komunikasi denganku

atau saat kau sakit, dan kau seperti anak kecil

manja, itulah yang kutangkap dari sisimu yang lain

namun kau juga cerdas, baik, sholeh, dan kritis

kau juga konyol, dan mampu mengimbangi kegilaanku

namun, aku tak ingin kau mengungkitnya

karena aku ingin menyimpannya

suatu hari aku terluka oleh candamu

ntah kenapa aku tersinggung dengan olokanmu

lantas aku putuskan untuk menyudahi semua

dan kita menangis bersama

kurasakan ngilu di hati

kupikir itu akhir kisah kita

namun Alloh berkata lain

hatiku luluh oleh rindu

maka kuputuskan menyimpul kembali benang itu

hati ini semakin sadar

semakin jauh langkah kita

kalau hanya sekedar sahabat

namun hati ini telah merasakan lain

tak tahu

karena aku tak mau sedikitpun terlena

aku hanya berusaha realistis terhadap skenarioNya

dan pun kau

kita tak seperti dulu

dan kita menyadari itu

semakin dekat,

aku semakin takut kehilanganmu

namun ketakutan itu tak pantas kurasakan

karena aku hanya bagian kecil dari hidupmu

dan bukan milikmu

dan ketika semua terungkap

kuputuskan kembali untuk melerai semuanya

keputusan yang membuatku semakin merindukanmu

keputusan yang membuatku semakin sadar siapa aku

tak baik berharap lebih dari makhluk

aku tahu kita terluka

namun, ketika kita tahu takdirNya berbeda

aku takut tak ada lagi senyum itu

aku takut tak ada lagi rindu itu

aku takut tak ada lagi malam syahdu itu

aku takut tak bisa menikmati bulan bersamamu

walau aku tahu, itu kini yang ada

biarlah kita fokus dulu pada apa yang kita tuju

biarlah kita tapak jalan yang berbeda

terima ksih karena kau selalu sabar menghadapiku

terima kasih atas semua nasehat2mu

terima kasih yang telah membantuku untuk lebih mencintaiNya

dan maafkan aku

karena sering membuatmu kesal

sering mengabaikanmu

sering menyusahkanmu

dan pernah membuatmu terluka

dan belum bisa memberi apa-apa layaknya seorang sahabat

do'aku yang tulus akan selalu menyertai langkahmu...

setahun bersamamu....

kurasakan itu...

syahdu...

dan selalu kurindu.

hanya sebuah Kata

Sebab kata yang memulai semua

karena kata pula kedekatan itu ada

tak ada yang salah dengan kata

hanya hati yang tak biasa

atau yang tak terima

segala keputusan yang diikrarkan akan menjadikan diri lebih merasa

merasa lega, atau sebaliknya

hanya lewat kata

seseorang bisa bersalah

hanya lewat kata

seseorang bisa merana

tapi...

tak ada yang salah dengan kata

karena dia bagian dari sikap kita

bagian dari hidup seorang hamba

yang penuh salah

dan bersalah

karena kata pula janji tercipta

karena kata pula bahagia didamba

namun terkadang

kenapa malah ingkar yang ada???

apa karena kita telah terbiasa lupa dengan kata yang kita ucap?

Atau hanya hiburan hati yang sudah jenuh akan diri?

Aku tak tahu

dan tak ingin banyak berkata

karena aku hanya manusia yang bisa merasa....

terluka....................

oleh kata seorang hamba!!!!!!

Senin, 28 September 2009

emang jadi penulis itu salah?????

uni.... cita2mu apa sech???
tanya seorang teman cowokku saat melihatku sedang asyik menulis di kertas yang jatuh. ( nampak kali pelitnya, kertas jatuhpun dikutip). dengan cuek aku menjawab " Penulis". serta merta kulihat wajahnya berubah menahan tawa dan kembali berkomentar, "emang apa enaknya?, simpel banget. kayak gak ada yang lebih berbobot aja?.( sebenarnya saat itu aku ingin menonjok hidungnya, atau mejambak mulut besarnya. tapi itu kuurungkan karena aku lagi malas bertengkar. dan aku lebih percaya hukum karmaNYA. bersyukurlah kau!!)" maksudmu? kau kira penulis itu gak butuh pikiran ekstra dan dengan intelektualitas yang tinggi. walaupun yang dihasilkan hanya cerita dongeng?" jawabku sok kritis. :P

hmmm..
sebenarnya aku bosan ketika sering kali ditanya tentang cita2. lantas mereka meremehkan ketika mendengar jawabanku. dan aku kerap kali hanya tersenyum perih dengan keterpaksaan menghadapi ulah sok bijak mereka.

begitulah, walapupun banyak yang menentang dan meremehkan cita-citaku. tapi tak jarang juga aku mendapat apresiasi atas karya"ku. bukan sombong tapi hanya ingin membuktikan kalau aku hanya sungguh-sungguh terhadap apapun yang kuinginkan.beberapa penghargaan telah kusabet hanya dengan memainkan penaku di atas kertas. walaupun belum memuaskan. (dasar manusia, emang kagak ada puasnya). tapi itu cukup sebagai bukti kalau aku serius dengan hal yang "sepele" itu.

tapi apapun itu, belum juga menyadarkan orang" disekelilingku kalau jadi penulis itu adalah sesuatau yang "simple but sure". malah lebih sering mendapat komentar - komentar basi penurun semangat :"ih, apa pula itu?ngapai sekolah tinggi-tinggi kalau cuma jadi penulis???". " kok penulis?, mau makan apa neng?, banyak tulisan orang yang dibuang gitu aja, sia-sia!". atau yang lebih parah "tukang becakpun bisa nulis, lebih berkarakter lagi tulisannya, kau pula mahasiswi jadi penulis."....


grrr,,, kalau saja tak ada hukuman bagi orang yang membunuh mungkin mereka kan tinggal nama saja. ( just kiding, hehehe)

ya ya ya.... apapun itu kan ku terima sebagai motivasi basi. terkadang sifat pendiamku dan senyumku berguna juga. ( menahan marah dengan senyum. :). dan cukuplah prestasiku yang akan menyumpal mulut mereka....


september 2009
ditengah2 tugas kuliah yang membingungkan...
just to share
^_^

Kamis, 06 Agustus 2009

bintalis oh bintalis....

Hmmm... sebelum masuk ke sesi yang rada aneh, kuceritakan dulu bagaimana aku mengenal Bintalis ( penting???, suka" lah, catatanku kok...)

Bintalis itu salah satu organisasi yang ada di sekolahku. Berdiri tahun 2000 (kalo gak salah). kepanjangannya Bina Mental Islam, wadah bagi komunitas siswa/i muslim sma 12. dulu waktu denger namanya aja aku udah mikir yang...(lupa, mikir apa??). tapi, sewaktu mengikuti PAP aku mulai ngerti dan langsung jatuh cinta ama penurusnya, eh organisasinya... why??? (gak tau, lupa juga.. heuh)
udah ah, gak penting, pokoknya dari PAP itu aku ngerasa organisasi ini merakyat...

Nah, Bintalis itu punya 4 departemen. dulunya ada 7 (afwan kalo salah). dept. dakwah, BKM, Pekis ama humas. Bintalis juga punya hobby aneh, sering ganti" progja.
contoh
dept. dakwah, dulunya ketuanya cuma 1, sekarang beranak jadi 3 ( ketua umum, akhwat, ikhwan)
dept. Pekis, dulunya cuma 1. sekarang koalisi ama dept. olahraga.
dept. BKM, selingkuh juga sama dept. PHBI n wirausaha.
ini bermula pada periode 2006/2007 ( waktu itu ketuanya Bahari anak medan)

Dengan agenda kegiatan
Mentoring (ntahlah, sekarang no comment saya)
PAP ( yang datang kudoakn masuk syurga!!!!)
PK ( kadang jadi ajang ngegosip para akhwaters)
PHBI ( selalu ada musibah yang tak disangka".. hahaha)
SII ( tempat temu kangen alumni, sekaligus numpang makan gratessss)
Mabit ( merencanakan sesuatu dengan begadang...)
Bintalis juga punya grup nasyid (dulu), namanya Ibnu Shadeq. personilnya,,,, hmmm( mikir" kata apa yang tepat buatu mendeskripsikannya)
TABIN (saatnya bintalis mencari mangsa)

eng ing eng...
maka dengan pengurus yang itu" aja, yang syuro itu" aja, yang kerja itu' aja, jadilah kami' ini mengemban amanah dengan terpaksa ( gimana mau ikhlas, klo syuro nganeh mulu...). untung ada PHBI, yang jadi bukti kalo organisasi ini masih hidup |(hehehe). ini juga gak pernah luput dari konteroversi dan demonstrasi ( ini yang kusuka, kekacauan hahaha). dari masalah anggota minim, biaya minim, tapi yang mau dikeluari banyak. sampai "perang syaraf" ke sesama pengurus dan guru ( hayooo, yang pernah nangis siapa??). tapi dibalik itu semua, tersemai ukhuwah yang indahhhhh ( ilustrasi musik religi) hiks,,, hiks...

Mau tahu istilah" aneh di bintal???
KETUBIN (Ketua umum bintalis) tapi kalo arya, khusus Ketumbar.. hagh,, hagh..
SEKDA (sekertaris darurat) pembokat sekrtaris yang setia.
BENDER (bendahara resek) karena kerjanya malak orang mulu,, hehhe
FORTRAI ( forum orang teraniaya) para cecunguk" bintal,,, kwkw
Power Rangers ( personil yang mengabdi dan penuh dedikasi.) pahlawan kesiangan dan pembela kebetulan, hahay
SEGAL (sekertaris ilegal)
hahhaa pada kagak tau khan??? iyalah, inikan hasil otakku sendiri.
:P

Prestasinya????
cukup membanggakan!!!!! ( tapi lupa, apa aja eaaa)
kalo da yang tau tulis dikoment eagh :D

Banyak banget pengalaman yang bisa diambil hikmahnya dari organisasi ini, misalnya belajar berorganisasi, sosialisasi, konsolidasi, demonstrasi, kolaborasi, sampai imajinasi ( mulai aneh) ( kelen ceritalah sendiri ntar dikoment yagh,,, )

ADA CINTA DI MUSHOLA...
jangan ditanya,banyak yang cinlok ( kalo aja gak ada batas opni, udah kubongkar "bangkai" kelen semua,, hahahah) tapi wajarlah, setiap kita emang fitrahnya punya cinta dari sang pemberi cinta. ( hayo, ngaku kelen, tanganku udah gatal pengen bongkarrrr!!!!!)

MUSIBAH, TRAGEDI, KONFLIK gak pernah absen ngisi hari" pengurusnya ( betul?, yang merasa masih da dendam baikan ya woiiii). Banyak, gak keitung, yang mau nyeritain n share,,, monggo di kolom koment yagh,,,


serius.

Namun, semua itu begitu indah, karena ukhuwah yang terjalin begitu nyata.

senyum diwajah kita adalah senyum indahnya ukhuwah
tangis di mata kita adalah tangis ketegaran iman
amarah didiri kita adalah semangat mujahid muda
dan celoteh dari bibir kita adalah celoteh dari sahabat yang saling mencintai karena ALLOH SWT.

Sahabat,
tidakkah kalian pernah berpikir ini adalah takdir indahnya?/ yang menyatukan hati kita menjadi padu pada manisnya iman dalam islam. persaudaraan yang timbul dari hati. bahkan ketika dimensi jarak dan waktu memisahkan, jiwa dan rasa kita hingga kini masih ada di sana, mushola kita Ibnu Hajar, sebagai saksi biksu kehebatan kita dalam berjuang menegakkan ukhuwahdi sekolah.
terima kasih karena kalian menerima setiap kita apa adanya, saling melengkapi, saling memberi semngat, berbagi peluh kesah, saling menutupi kekurangan, saling mencintai dan dicintai karena Alloh...
dan bila rindu itu tiba, ketahuilah, itulah anugerah yang tersisa dari puing' perjuangan kita yang dikaruniakan Alloh pada kita, generasi robbani.
Dan kelak, ketika kelak kita berada ditengah dunia. ucapkan dengan lantang
"AKU SEORANG MUSLIM"


ANA UHIBBUKUM FILLAH YAA IKHWAH !!!!

^_^
saksi bisu sejarah...

Rabu, 27 Mei 2009

dan biarkan aku dengan duniaku

Dan biarkan aku dengan duniaku

Dimana tangisku menjadi danau ketenangan
tawaku menjadi suara kegembiraan
sedihku menjadi tempat perenungan
senyumku menjadi pemandangan indah
langkahku menjadi sebuah kendaraan untuk menuju istana impian

kanku dirikan surga dikehidupanku
sebelum aku merengkuh syurgaNYA
bersama semua orang yang kucintai
membangun setiap ruang dengan cinta kasih

biarlah naungan ridhoNYA yang menjadi atap
bercahaya rahmat dan hidayahNYA
Cobaan adalah batu yang terkuat untuk mengokohkan bangunanku
Dan kelak, sang malaikat kecil yang akan meramaikan istana ini. . .

Senin, 25 Mei 2009

sebuah percik penyemangat

aku hanya ingin menulis


melampiaskan berbagai kesah dengan kata agar menjadi makna
merangkai sebuah simponi hidup dan membungkusnya dengan balutan kasih... yang akan menjadikan semua di dalamnya larut dalam bayang2 kehidupan. membiarkan jariku bebas menari indah di atas kertas putih. memutar kembali sketsa film hidupku untuk dijadikan kisah yan penuh arti.

tak ada yang bisa menghentikan jemari ini bermain indah menciptakan setiap rangkaian kata dari dalam jiwa.
sungguh, aku hanya ingin menulis, menulis, dan menulis
karena keajaiban yang tak ada di hidup nyataku. akan terpateri dalam setiap lembaranku...............

Jumat, 22 Mei 2009

gairah cintah VS ukhuwah

Mungkin terjadi seseorang yang dahulunya saling mencintai akhirnya saling memusuhi dan sebaliknya yang sebelumnya saling bermusuhan akhirnya saling berkasih sayang. Sangat dalam pesan yang disampaikan Kanjeng Nabi SAW : “Cintailah saudaramu secara proporsional, mungkin suatu masa ia akan menjadi orang yang kau benci. Bencilah orang yang kau benci secara proporsional, mungkin suatu masa ia akan menjadi kekasih yang kau cintai.” (HSR Tirmidzi, Baihaqi, Thabrani, Daruquthni, Ibn Adi, Bukhari). Ini dalam kaitan interpersonal. Dalam hubungan kejamaahan, jangan ada reserve kecuali reserve syar’i yang menggariskan aqidah “La tha’ata limakhluqin fi ma’shiati’l Khaliq”. Tidak boleh ada ketaatan kepada makhluq dalam berma’siat kepada Alkhaliq. (HR Bukhari, Muslim, Ahmad dan Hakim).

Doktrin ukhuwah dengan bingkai yang jelas telah menjadikan dirinya pengikat dalam senang dan susah, dalam rela dan marah. Bingkai itu adalah : “Level terendah ukhuwah (lower), jangan sampai merosot ke bawah garis rahabatus’ shadr (lapang hati) dan batas tertinggi tidak (upper) tidak melampaui batas itsar (memprioritaskan saudara diatas kepentingan diri).

Bagi kesejatian ukhuwah berlaku pesan mulia yang tak asing di telinga dan hati setiap ikhwah : “Innahu in lam takun bihim falan yakuna bighoirihim, wa in lam yakunu bihi fasayakununa bighoirihi” (Jika ia tidak bersama mereka, ia tak akan bersama selain mereka. Dan mereka bila tidak bersamanya, akan bersama selain dia). Karenanya itu semua akan terpenuhi bila `hati saling bertaut dalam ikatan aqidah’, ikatan yang paling kokoh dan mahal. Dan ukhuwah adalah saudara iman sedang perpecahan adalah saudara kekafiran (Risalah Ta’lim, rukun Ukhuwah).

Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah

Karena bersaudara di jalan ALLAH telah menjadi kepentingan dakwah-Nya, maka “kerugian apapun” yang diderita saudara-saudara dalam iman dan da’wah, yang ditimbulkan oleh kelesuan, permusuhan ataupun pengkhianatan oleh mereka yang tak tahan beramal jama’i, akan mendapatkan ganti yang lebih baik. “Dan jika kamu berpaling, maka ALLAH akan gantikan dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan jadi seperti kamu” (Qs. 47: 38).

Masing-masing kita punya pengalaman pribadi dalam da’wah ini. Ada yang sejak 20 tahun terakhir dalam kesibukan yang tinggi, tidak pernah terganggu oleh kunjungan yang berbenturan dengan jadwal da’wah atau oleh urusan yang merugikan da’wah. Mengapa ? Karena sejak awal yang bersangkutan telah tegar dalam mengutamakan kepentingan da’-wah dan menepiskan kepentingan lainnya. Ini jauh dari fikiran nekad yang membuat seorang melarikan diri dari tanggungjawab keluarga.

Ada seorang ikhwah sekarang sudah masuk jajaran masyaikh. Dia bercerita, ketika menikah langsung berpisah dari kedua orang tua masing-masing, untuk belajar hidup mandiri atau alasan lain, seperti mencari suasana yang kondusif bagi pemeliharaan iman menurut persepsi mereka waktu itu. Mereka mengontrak rumah petak sederhana. “Begitu harus berangkat (berdakwah-red) mendung menggantung di wajah pengantinku tercinta”, tuturnya. Dia tidak keluar melepas sang suami tetapi menangis sedih dan bingung, seakan doktrin da’wah telah mengelupas. Kala itu jarang da’i dan murabbi yang pulang malam apalagi petang hari, karena mereka biasa pulang pagi hari. Perangpun mulai berkecamuk dihati, seperti Juraij sang abid yang kebingungan karena kekhususan ibadah (sunnah) nya terusik panggilan ibu. “Ummi au shalati : Ibuku atau shalatku?” Sekarang yang membingungkan justru “Zauji au da’wati” : Isteriku atau da’wahku ?”.

Dia mulai gundah, kalau berangkat istri cemberut, padahal sudah tahu nikah dengannya risikonya tidak dapat pulang malam tapi biasanya pulang pagi, menurut bahasa Indonesia kontemporer untuk jam diatas 24.00. Dia katakan pada istrinya : “Kita ini dipertemukan oleh Allah dan kita menemukan cinta dalam da’wah. Apa pantas sesudah da’wah mempertemukan kita lalu kita meninggalkan da’wah. Saya cinta kamu dan kamu cinta saya tapi kita pun cinta Allah”. Dia pergi menerobos segala hambatan dan pulang masih menemukan sang permaisuri dengan wajah masih mendung, namun membaik setelah beberapa hari. Beberapa tahun kemudian setelah beranak tiga atau empat, saat kelesuan menerpanya, justru istri dan anak-anaknyalah yang mengingatkan, mengapa tidak berangkat dan tetap tinggal dirumah? Sekarang ini keluarga da’wah tersebut sudah menikmati berkah da’wah.

Lain lagi kisah sepasang suami istri yang juga dari masyarakat da’wah. Kisahnya mirip, penyikapannya yang berbeda. Pengantinnya tidak siap ditinggalkan untuk da’wah. Perang bathin terjadi dan malam itu ia absen dalam pertemuan kader (liqa’). Dilakukan muhasabah terhadapnya sampai menangis-menangis, ia sudah kalah oleh penyakit “syaghalatna amwaluna waahluna : kami telah dilalaikan oleh harta dan keluarga” (Qs. 48:11). Ia berjanji pada dirinya : “Meskipun terjadi hujan, petir dan gempa saya harus hadir dalam tugas-tugas da’wah”. Pada giliran berangkat keesokan harinya ada ketukan kecil dipintu, ternyata mertua datang. “Wah ia yang sudah memberikan putrinya kepadaku, bagaimana mungkin kutinggalkan?”. Maka ia pun absen lagi dan dimuhasabah lagi sampai dan menangis-nangis lagi. Saat tugas da’wah besok apapun yang terjadi, mau hujan, badai, mertua datang dll pokoknya saya harus datang. Dan begitu pula ketika harus berangkat ternyata ujian dan cobaan datang kembali dan iapun tak hadir lagi dalam tugas-tugas dak-wah. Sampai hari ini pun saya melihat jenis akh tersebut belum memiliki komitmen dan disiplin yang baik. Tidak pernah merasakan memiliki kelezatan duduk cukup lama dalam forum da’wah, baik halaqah atau pun musyawarah yang keseluruhannya penuh berkah. Sebenarnya adakah pertemuan-pertemuan yang lebih lezat selain pertemuan-pertemuan yang dihadiri oleh ikhwah berwajah jernih berhati ikhlas ? Saya tak tahu apakah mereka menemukan sesuatu yang lain, “in lam takun bihim falan takuna bighoirihim”.

Di Titik Lemah Ujian Datang

Akhirnya dari beberapa kisah ini saya temukan jawabannya dalam satu simpul. Simpul ini ada dalam kajian tematik ayat QS Al-A’raf Ayat 163 : “Tanyakan pada mereka tentang negeri di tepi pantai, ketika mereka melampaui batas aturan Allah di (tentang) hari Sabtu, ketika ikan-ikan buruan mereka datang melimpah-limpah pada Sabtu dan di hari mereka tidak bersabtu ikan-ikan itu tiada datang. Demikianlah kami uji mereka karena kefasikan mereka”. Secara langsung tema ayat tentang sikap dan kewajiban amar ma’ruf nahyi munkar. Tetapi ada nuansa lain yang menambah kekayaan wawasan kita. Ini terkait dengan ujian.

Waktu ujian itu tidak pernah lebih panjang daripada waktu hari belajar, tetapi banyak orang tak sabar menghadapi ujian, seakan sepanjang hanya ujian dan sedikit hari untuk belajar. Ujian kesabaran, keikhlasan, keteguhan dalam berda’wah lebih sedikit waktunya dibanding berbagai kenikmatan hidup yang kita rasakan. Kalau ada sekolah yang waktu ujiannya lebih banyak dari hari belajarnya, maka sekolah tersebut dianggap sekolah gila. Selebih dari ujian-ujian kesulitan, kenikmatan itu sendiri adalah ujian. Bahkan, alhamdulillah rata-rata kader da’wah sekarang secara ekonomi semakin lebih baik. Ini tidak menafikan (sedikit) mereka yang roda ekonominya sedang dibawah.

Seorang masyaikh da’wah ketika selesai menamatkan pendidikannya di Madinah, mengajak rekannya untuk mulai aktif berda’wah. Diajak menolak, dengan alasan ingin kaya dulu, karena orang kaya suaranya didengar orang dan kalau berda’wah, da’wahnya diterima. Beberapa tahun kemudian mereka bertemu. “Ternyata kayanya kaya begitu saja”, ujar Syaikh tersebut.

Ternyata kita temukan kuncinya, “Demikianlah kami uji mereka karena sebab kefasikan mereka”. Nampaknya Allah hanya menguji kita mulai pada titik yang paling lemah. Mereka malas karena pada hari Sabtu yang seharusnya dipakai ibadah justru ikan datang, pada hari Jum’at jam 11.50 datang pelanggan ke toko. Pada saat-saat jam da’wah datang orang menyibukkan mereka dengan berbagai cara. Tapi kalau mereka bisa melewatinya dengan azam yang kuat, akan seperti kapal pemecah es. Bila diam salju itu tak akan me-nyingkir, tetapi ketika kapal itu maju, sang salju membiarkannya berlalu. Kita harus menerobos segala hal yang pahit seperti anak kecil yang belajar puasa, mau minum tahan dulu sampai maghrib. Kelezatan, kesenangan dan kepuasan yang tiada tara, karena sudah berhasil melewati ujian dan cobaan sepanjang hari.

Iman dan Pengendalian Kesadaran Ma’iyatullah

Aqidah kita mengajarkan, tak satupun terjadi di langit dan di bumi tanpa kehendak ALLAH. ALLAH berkuasa menahan keinginan datangnya tamu-tamu yang akan menghalangi kewajiban da’wah. Apa mereka fikir orang-orang itu bergerak sendiri dan ALLAH lemah untuk mencegah mereka dan mengalihkan mereka ke waktu lain yang tidak menghalangi aktifitas utama dalam da’wah? Tanyakan kepada pakarnya, aqidah macam apa yang dianut seseorang yang tidak meyakini ALLAH menguasai segalanya? Mengapa mereka yang melalaikan tugas da’wahnya tidak berfikir perasaan sang isteri yang keberatan ditinggalkan beberapa saat, juga sebenarnya batu ujian yang dikirim ALLAH, apakah ia akan mengutamakan tugas da’wahnya atau keluarganya yang sudah punya alokasi waktu ? Yang ia beri mereka makanan dari kekayaan ALLAH ?

Karena itu mari melihat dimana titik lemah kita. Yang lemah dalam berukhuwah, yang gerah dan segera ingin pergi meninggalkan kewajiban liqa’, syuro atau jaulah. Bila mereka bersabar melawan rasa gerah itu, pertarungan mungkin hanya satu dua kali, sesudah itu tinggal hari-hari kenikmatan yang luar biasa yang tak tergantikan. Bahkan orang-orang salih dimasa dahulu mengatakan “Seandainya para raja dan anak-anak raja mengetahui kelezatan yang kita rasakan dalam dzikir dan majlis ilmu, niscaya mereka akan merampasnya dan memerangi kita dengan pedang”. Sayang hal ini tidak bisa dirampas, melainkan diikuti, dihayati dan diperjuangkan. Berda’wah adalah nikmat, berukhuwah adalah nikmat, saling menopang dan memecahkan problematika da’wah bersama ikhwah adalah nikmat, andai saja bisa dikhayalkan oleh mereka menelantarkan modal usia yang ALLAH berikan dalam kemilau dunia yang menipu dan impian yang tak kunjung putus.

Ayat ini mengajarkan kita, ujian datang di titik lemah. Siapa yang lemah di bidang lawan jenis, seks dan segala yang sensual tidak diuji di bidang keuangan, kecuali ia juga lemah disitu. Yang lemah dibidang keuangan, jangan berani-berani memegang amanah keuangan kalau kamu lemah di uang hati-hati dengan uang. Yang lemah dalam gengsi, hobi popularitas, riya’ mungkin– dimasa ujian – akan menemukan orang yang terkesan tidak menghormatinya. Yang lidahnya tajam dan berbisa mungkin diuji dengan jebakan-jebakan berkomentar sebelum tabayun.Yang lemah dalam kejujuran mungkin selalu terjebak perkara yang membuat dia hanya `selamat’ dengan berdusta lagi. Dan itu arti pembesaran bencana.

Kalau saja Abdullah bin Ubay bin Salul, nominator pemimpin Madinah (d/h Yatsrib) ikhlas menerima Islam sepenuh hati dan realistis bahwa dia tidak sekaliber Rasulullah SAW, niscaya tidak semalang itu nasibnya. Bukankah tokoh-tokoh Madinah makin tinggi dan terhormat, dunia dan akhirat dengan meletakkan diri mereka dibawah kepemimpinan Rasulullah SAW ? Ternyata banyak orang yang bukan hanya bakhil dengan harta yang ALLAH berikan, tetapi juga bakhil dengan ilmu, waktu, gagasan dan kesehatan yang seluruhnya akan menjadi beban tanggungjawab dan penyesalan.

Seni Membuat Alasan

Perlu kehati-hatian – sesudah syukur – karena kita hidup di masyarakat Da’wah dengan tingkat husnuzzhan yang sangat tinggi. Mereka yang cerdas tidak akan membodohi diri mereka sendiri dengan percaya kepada sangkaan baik orang kepada dirinya, sementara sang diri sangat faham bahwa ia tak berhak atas kemuliaan itu. Gemetar tubuh Abu Bakar RA bila disanjung. “Ya ALLAH, jadikan daku lebih baik dari yang mereka sangka, jangan hukum daku lantaran ucapan mereka dan ampuni daku karena ketidaktahuan mereka”, demikian ujarnya lirih. Dimana posisi kita dari kebajikan Abu Bakr Shiddiq RA ? “Alangkah bodoh kamu, percaya kepada sangka baik orang kepadamu, padahal engkau tahu betapa diri jauh dari kebaikan itu”, demikian kecaman Syaikh Harits Almuhasibi dan Ibnu Athai’Llah.

Diantara nikmat ALLAH ialah sitr (penutup) yang ALLAH berikan para hamba-Nya, sehingga aibnya tak dilihat orang. Namun pelamun selalu mengkhayal tanpa mau merubah diri. Demikian mereka yang memanfaatkan lapang hati komunitas da’wah tumbuh dan menjadi tua sebagai seniman maaf, “Afwan ya Akhi”.

Tetapi ALLAH-lah Yang Memberi Mereka Karunia Besar

Kelengkapan Amal Jama’i tempat kita `menyumbangkan’ karya kecil kita, memberikan arti bagi eksistensi ini. Kebersamaan ini telah melahirkan kebesaran bersama. Jangan kecilkan makna kesertaan amal jama’i kita, tanpa harus mengklaim telah berjasa kepada Islam dan da’wah. “Mereka membangkit-bangkitkan (jasa) keislaman mereka kepadamu. Katakan : `Janganlah bangkit-bangkitkan keislamanmu (sebagai sumbangan bagi kekuatan Islam, (sebaliknya hayatilah) bahwa ALLAH telah memberi kamu karunia besar dengan membimbing kamu ke arah Iman, jika kamu memang jujur” (Qs. 49;17).

ALLAH telah menggiring kita kepada keimanan dan da’wah. Ini adalah karunia besar. Sebaliknya, mereka yang merasa telah berjasa, lalu – karena ketidakpuasan yang lahir dari konsekwensi bergaul dengan manusia yang tidak maksum dan sempurna – menunggu musibah dan kegagalan, untuk kemudian mengatakan : “Nah, rasain !” Sepantasnya bayangkan, bagaimana rasanya bila saya tidak bersama kafilah kebahagiaan ini?.

Saling mendo’akan sesama ikhwah telah menjadi ciri kemuliaan pribadi mereka, terlebih doa dari jauh. Selain ikhlas dan cinta tak nampak motivasi lain bagi saudara yang berdoa itu. ALLAH akan mengabulkannya dan malaikat akan mengamininya, seraya berkata : “Untukmu pun hak seperti itu”, seperti pesan Rasulullah SAW. Cukuplah kemuliaan ukhuwah dan jamaah bahwa para nabi dan syuhada iri kepada mereka yang saling mencintai, bukan didasari hubungan kekerabatan, semata-mata iman dan cinta fi’Llah.
Ya ALLAH, kami memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan cinta kepada segala yang akan mendekatkan kami kepada cinta-Mu.

Minggu, 17 Mei 2009

mencintai sejantan ali

neuh catatan nyontek dari kawan,,,,,,,,,,,,,,,,











kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah,
maka cinta yang lain hanya upaya menunjukkan cinta padaNya,
pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki:
selamanya memberi yang bisa kita berikan,
selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.
-M. Anis Matta-

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Ia tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.

”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali. Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya..

Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali. Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah. ’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.

”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali. ”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.” Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu. Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri.

Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. ’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.
’Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..” Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah.

Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya. ’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi. ’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”

’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha. Mencintai tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.

Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak. Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’ kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri. Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubadah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?
”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”
”Aku?”, tanyanya tak yakin.
”Ya. Engkau wahai saudaraku!”
”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”
”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”
’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang. ”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas rasa cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.

Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi. Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.
”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”
”Entahlah..”
”Apa maksudmu?”
”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”
”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka, ”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”

Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti. ’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”

Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Dan bagi pencinta sejati, selalu ada yang manis dalam mencecap keduanya.

Di jalan cinta para pejuang, kita belajar untuk bertanggungjawab atas setiap perasaan kita..

pasca UN...

Huhf. . .
Alhamdulillah, UAN udh dlwati dgn lncar dan aman, , , gk ad ujan badai yg sblum'a dtakuti siswa kelas 3 (ya iyalah, klo badai mna bsa skolah).
Rupanya ketakutan itu cuma sekedar imajinasi yang berlebihan (bg sbagian wajar sech, UAN gtu lho).

Nah,
uni mw evaluasi sdikt (lbh tpat'a mlampiaskan k2salan pda pihak2 b'sangkutan)

kita mulai dr hari senin, 20 april 2009
1 : bhsa. Indonesia.
Lumayn gmpanglah, krna soal"a msh rasional n msh bsa dcrna otak (nma'a bhs sndri. Klo gk tw khan kbangetan)
naikkan gaji bg yg buat soal. . .
2 : sosiologi
beuh, klo ini. Kudu robek2 aj toh kertas, THH soalnya, malh bnyak yg nyleweng lg soalnya. . . Klo gk UAN, mgkin males uni bca istilah" yg kyak bhasa planet.
Asingkan yg buat soal. . .

21-4-09
b.inggris.
Ksalahan bkan pda soalnya, tp ama radio tape skolah yg dpake'. Y ampun, udh suara'a bsik", kaset'a ngadt, pke' acra habis batre lg. . . Geblek gk toh. . .
Radio jaman ken arok msh aj dpake'. P'awasnya aj sampe' ngucap (cap...cap...cap)

22-4-09
matematika.
Wahhh. . . Kiamat UAN yg sbnernya, hmm. . . Mw gk mw neuh otak msti dpake' smua, tampang udh kyak angka, tp te2p aj susah, dgn m'habiskan 3 k'tas buram, 30 soal bsa d atasi. Slbhnya ngarep ujan dr langt. Hehehe

23-4-09
geografi
sbnernya, neuh soal geo ap biologi ea? Bnyak bgt binatang2nya. T'akhr dsurh ngapal jnis2 hwan. But, lncar bbas hmbatan. . . (jalan tol x)
siplah bg yg buat soal

24-4-09
ekonomi.
Hri t'akhr UAN.
sbnernya udh enek lyt soal, huruf, angka. Tp, mw gmana lg. Kpaksa n harus!
Walw agk puyeng dgn soal yg njilimet. Btw, uni pny sarn. Klo ngtung akuntansi, lbh efektif klo ad brang'a lgsung (uang maksud'a) jdkan yg ngjai smangat toh (walw cm ngitung doank.)hehehe,
pko'a asingkan aj toh yg bwt soal. Nominal'a acem no.hp. . .

But,
walwpun susah. Tp, ad suatu kepuasan sndiri. Hehehe.
Dan semoga kelas 3 taon ini LULUS 100%
AAMIIN! ! !
=D

Rabu, 01 April 2009

mereka bilang aku aneh

hmmm, ada beberapa kebiasaan yang kata mereka aku aneh.....

1. karenaakusuka keramaian, tapi di keramaian itu aku suka menyendiri dengan buku yang aku baca atau yang aku tulis. kecuali klo ada acra yang terpaksa aku ikut ambil bagian.

2. aku gak bisa diam. tidak dengan kata2, namun oleh gerakan, ada saja gerakanku yang kadang membuat teman2ku pada sebel. hehehe,,,

3. aku sering menangis, walaupun untuk hal sepele. pokoknya kalo ada yang gak beres dengan hidupku, aku akan meluapkan emosiku denagan menangis.

4. aku sering sekali menulis, bahkan aku sangat suka menulis, karena menulis membuatku jadi merasa seperti orang yang lain dalam kehidupan yang berbeda, pengusir segala penatku. selain beribadah dan bermunajah padaNYA, kan kuukir hidupku lewat goresan pena.

5. terkadang aku berlagak sok dewasa, namun aku lebih sering seperti anak bayi.

6. aku pelupa, sangat pelupa. namun pada waktu2 tertentu memoryku akan selalu mengingat sebuah simpony hidup.

7. aku TIDAK TAKUT PADA SIAPAPUN. hanya pada ALLOH, dan orang tuaku. selain itu, tidak ada yang aku takuti.

8. aku adalah seorang akhwat, yang terus mencari siapa aku. terkadang aku bermain bersama imajinasiku, tak peduli dimana aku.

9. tidak ada yang tau kehidupanku yang sebenarnya. walaupun aku banyak berbagi bersama mereka, namun tidak ada satu orangpun yang tahu siapa aku sebenarnya. walau beribu opini tentang aku,,, heuh.

dan inilah aku, dengan segala imajinasiku yang aku miliki. dengan segala keterbatasan yang aku tutupi dari dunia, dan dengan segala tingkahku yang terkesan aneh di mata segelintir orang. namun, selama masih ada ILLAH di hatiku, selama masih ada AL-Qur'an dan hadits penerang jalanku yang sunyi, dan para sahabat seperjuanganku, aku akan tetap melangkah.....







mencoba bangkit,
di tengah cibiran orang yang tidak tahu siapa aku.
suatu saat akan ku tanTang mereka,,,,
karena aku tau, akulah pemenangnya.....
ALLOHUAKBAR!!!!!!!!!!!!!!!

Senin, 30 Maret 2009

ternyata aku masih bodoh

huhu,,,,
hari jum'at kemaren aku di ajak k'qee (ka2 alumni ) ke kampusnya, FISIP. tuk ngadiri yang namanya pengajian keputrian or PK.
yups, jadi pk'a itu tentang ,,,, apa ea, karena kami agak telat datengnya jadi aku kurang tau, hehehe tapi kira2 ya MILIH CALEG yg sesuai dengan Al_qur'an dan hadits. (emang segala sesuatu itu harus nurut ma Al_qur'an n hadits ea)

Karena yang diangkat masalah politik eghm, jadi ya aku rada2 konek, alias nyambung. meski ada beberapa kata yang aku gak ngerti, hue....
politik yang dibahas, ya masalah PEMILU lah,,,. dengan inti " sebagai muslimah yang cerdas, we must choice our leader!!!!! haha... n no golput!!!!
(hehehe,, tenang mbak, uni gak akan golput kok,, uni pasti milih, klo gak ketiduran,,,,)

so, yang jadi permasalahannya apa sekarang ?????????
gini lho, karena si mbak yang ngasih tausyiah itu pake' kata2 yang njlimet, n bahasa ilmiah2 gitcu, aku yang dengerin malah asik mesam mesem sambil "oh ya oh ya". aku berpikir, selama ini kemana aku ya, kok bahasa gitu aja aku gak tau. klo masalah politiknya sech, 11 12 aku ngerti, tapi kata2 yang dipake,, huaaahhh aku gak neheh euy..

itu nyadarin aku klo mesti banyak belajar n baca buku2 yang agak berat bahasannya, biar gak geblek amat klo denger2 kayak gitu lagi...

intinya, ayo belajar!!!!!!!!!!!
hehehe

Senin, 23 Maret 2009

menjadi manusia paling bahagia...

Menjadi Manusia Paling Bahagia

“Setelah lapar ada kenyang, setelah dahaga datang kesegaran, setelah sakit ada kesembuhan,setelah miskin datang kekayaan,Kesedihan selalu di barengi dengan kebahagiaan”…..

=======SABAR========

1.Cobaan itu akan mendekatkan dirimu dengan Allah,akan mengajarkan kepadamu agar selalu berdo’a,serta akan melenyapkan darimu sifat sombong,kagum pada diri sendri dan bangga diri.

2.Sadarilah bahwa anda bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan cobaan. Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesedihan dan luput dari kesulitan.

3.Yaqinlah bahwa Dunia memang tempat cobaan,tantangan dan kegelisahan. Maka hadapilah hidup ini sebagaimana adanya dan selalulah meminta tolong kepada Allah.

4.Pandai-pandailah belajar dari orang terdahulu dalam menjalani kehidupan ini. Diantara mereka ada yang di kucilkan,ada yang di penjarakan, ada yang di bunuh,ada yang di beri cobaan,ada yang di buang dan ada yang di usir dari negrinya sendiri.

5.Apapun cobaan yang menimpa dirimu,ada pahalanya di sisi Allah:apakah berupa kesedihan,keresahan,kelaparan,kemiskinan,sakit, utang dan segala bentuk musibah.

6.Ketahuilah bahwa kesulitan itu akan membuka pendengaran dan penglihatan,akan menghidupkan hati, mendewasakan jiwa,mengingatkan hamba dan menambah pahala.

7.Jangan terpengaruh oleh perkataan jelek dan ungkapan keji yang di ungkapkan orang tentang dirimu,karena hal itu akan menyakiti orang yang mengatakannya,dan bukan menyakiti dirimu sendiri.

8. Cercaan musuh dan umpatan orang yang dengki kepadamu setara dengan nilai dirimu,sebab kini anda menjadi bahan pembicaraan dan menjadi seorang yang penting.

9.Ketahuilah bahwa orang yang menggunjingmu berarti menghibahkan kebaikan-kebaikannya kepadamu, menghapuskan kesalahan - kesalahanmu,dan menjadikanmu sebagai orang yang terkenal dan ini adalah nik’mat yang besar.

10. Hadapilah manusia itu apa adanya dan maafkan apa yang mereka lakukan,ketahuilah bahwa ini merupakan sunnah Allah yang berlaku pada manusia dan seluruh kehidupan.

11. Ketahuilah bahwa kesabaran itu kan mengubur cacat, ketabahan akan menjadi penutup kesalahan,dan kedermawanan merupakan pakaian besar yang akan menutup semua kekurangan dan cacat.

12. Orang yang berIman tidak akan npernah bersedih atas tidak tercapainya suatu urusan dunia, tidak pernah mempedulikannya, dan tidak pernah terguncang oleh bencana dunia. Sebab ia yaQin bahwa dunia itu akan sirna ,lenyap,hina dan fana.

13. Jika sebuah tali itu sdh sangat mengencang,itu tandanya kan putus,Jika malam sudah gelap gulita itu tandanya bahwa kegelapan akan segera lenyap,Jika sebuah masalah itu sudah sangat menghimpit,itu tandanya akan ada jalan keluar.Dan sesungguhnya satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan.

14. Setelah lapar ada kenyang ,setelah dahaga datang kesegaran, setelah sakit ada kesembuhan, setelah miskin datang kekayaan,Kesedihan selalu di barengi dengan kemudahan,ini semua adalah sunnatullah.

15. Jika anda marah diamlah dan berlindunglah kepada Allah dari godaan setan,dan ubahlah posisi anda.Jika sedang berdiri duduklah, berwudhulah dan banyak-banyaklah berdzikir.

16. Tidak usah takut dengan kesulitan.Sebab kesulitan akan menguatkan hati,membuatmu bisa merasakan nik.matnya sehat,membulatkan tekad,mengangkat kedudukan dan memunculan kesabaran.

17. Pandanglah musibah itu dari sisi yang paling memberikan harapan,Bayangkan pahala yang akan Anda dapatkan dari musibah tersebut,Sadarilah bahwa musibah yang menimpa dirimu itu lebih ringan bila di bandingkan dengan yang menimpa orang lain.

belajarlah dari orang-orang yang telah mendapat cobaan

FASOBRUN JAMIL (Kesabaran itu Indah)

Smoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa terus belajar hingga mencapai…titik yang baik,yang menghasilkan keindahan bagi diri sendiri orang lain dan lingkungan….

yaitu menjadi orang yang sabar every second and than…to be sabar,,,,,,,,,,,,,Amin

Smoga manfaat bagi dirikoe pribadi khususnya …and orang yang ikut membaca pada umumnya.

Wassalamuallaikumwarrahmatullahiwabarrakatu.

hikz....

lagi cengeng...

punya sahabat emang nyenengin banget, apa lagi kalo sahabat kita itu saudara kita sendiri,,,pasti bakal makin klop karena udah tau seluk beluk kita. Tapi, ketergantungan ma dia gak baik juga ya, karena sesungguhnya hanya DIA tempat bergantung segala sesuatu...

dan itu terjadi ma aku, mungkin karena aku anak bungsu, sedangkan sahabat sekaligus saudaraku ini anak sulung, jadi aku agak manja ma dia (hehe, emang dasar bontot.) padahal dia lebih muda dari aku, walaupun cuma beberapa bulan.
dulu, waktu kecil kami berdua selalu aja sama, mulai dari pakaian, sampe kegiatan...
pokoknya kebersamaan kami udah kayak pinang gak bisa dibelah. akupun lama2 gak bisa kalo sehari gak maen ma dia...

tapi sekarang dia udah jauh ninggalin aku. dia udah pindah rumah. ntah kayak apa rasanya kalo pisah dari dia. gak da yang nemenin. emang sech temen aku banyak, sahabat juga ada,tapi gak ada yang kayak dia. yang selalu rela berbagi, ngalah, n gak pernah ngeluh yang macem2 ma ku. walaupun gejolak batinnya,,,, wuih,, dahsyat!!!!
aku masih belum bisa pisah dari dia, walaupun udah 6 taon kami terpisah ma jarak. dan saat lebaran kemarin, keluarganya ngunjungin aku, yaALLOH... betapa bahagianya aku. kupeluk dia erat2, sampe gak kebendung neuh air mata sangking kangennya,,,
yang buat aku makin seneng karena dia udah berjilbab, sama kayak aku... dengan balutan jilbab syar'inya dan senyum kalemnya, SUBHANALLOH aku melihatnya.

dan kini rasa rindu itu kembali datang, waktu aku gak sengaja ngebuka catatan pribadiku, dan album photo kami sewaktu kecil... yaALLOH aku kangen banget ma dia. lalu aku membaca tentang goresan pena yang kami ukir. impian kami yang gak akan kami kubur. impian bisa kuliah bareng, bisa berdakwah bareng, bisa berpetualang bareng kayak dulu waktu kami kecil. dan sekarang 2 anak kecil itu udah jadi 2 orang akhwat yang siap mengukir dakwah dan merentas impian ditengah keterbatasan.

cita cita kami masih terus bersemayam di hatiku, masih tertitip dalam genggamanNYA. dan akn kami raih apapun halangnnya. kini aku menunggunya menjemputku, bersama berdua seperti dulu, gak ada rasa dendam, iri, benci. yang ada hanya rasa berbagi dalam naungan cinta ILLAHI...



Duhai adikku,,,,,
aku rindu padamu,
rindu bicaramu, tangismu, nasehatmu, tertawa bersamamu, dan senyum khasmu....
duhai insan manis yang dicintai ALLOH, tahukah kau, akan banyak cerita yang akan kuluahkan padamu. yang selama ini kurahasiakan pada dunia....
duhai insan lembut yang kucintai karena ALLOH, telah banyak suka dan duka yang mampir di jiwa ini, yang kurasakan sendiri. kini aku menunggumu, dan akan kubagi potongan mozaik hidupku padamu.....
salam rindu dan kasihku karena ALLOH untukmu...





hikz,,,,,,,


blank!!!!

tuhkan, apa kubilang ?!!!! aku masih tetep aja gak bisa nguasai diri. hiks...hiks...

jadi, aku ujian praktek bahasa indonesia. Nah, ujian itu baca pidato. hah??? uni pidato, apa kata dunia???
gak taulah, waktu namaku dipanggil suruh baca pidato di depan kelas, aku udah bertingkah aneh, mrinding gak jelas, udah heboh duluan. pokoknya ntah gimana tingkahku sampe" kawan"ku udah ambil kuda" mau ganggu konsentrasi aku.

Dan, berdirilah aku di hadapan sekian banyak makhluk. sumpah, tingkat kePARNOanaku meninggi, gak ada satupun kwanku yang cuek, semua mata tertuju padaku. dan akupun mulai komat kamit, ntah apa yang kubilang, gak jelas!! yang penting keluar dari mulut. hueh...

baru aja aku ngucap salam, kawanku udah ketawa duluan. why? aku GAK BISA BILANG HURUF R, alias CADEL!!!!. ywdhlah, aku pasrah. dan aku pidato seenak jidatku, lucunya pa yang aku sampein sama kerangka pidatonya, BEDA!!

setelah berpidato (yang lebih tepatnya komat kamit ) ada kawanku yang malah berkomentar "calon caleg masa depan pidato euy.!!" beuh, makin ngerasa malu!!!!

kadang aku nanya, kenapasech aku gak bisa kayak kawan"ku yang laen, yang dengan mudah nyampaikan di depan tanpa peduli ma olok"an kawannya. gak kayak aku, yang bisanya cuma cengengesan gak jelas, tapi kalo face to face paling gak PD!!!


intinya, jangan ditiru!!!!!


lagi lebay,,,

who i am?????

Aduh, aku ini lucu atau konyol sech???? banyak banget kejadian yang aku hadapi dengan kehebohan duluan. Artinya setiap masalah yang ada aku selalu ngatasinya dengan marah, nangis, takut, ... kalo ada yang bisa nenangin aku baru mulai slow.

Belum lagi kalo ditunjuk / dikasih amanah, udah parno duluan, takut salah, takut dimarahi, takut gak bisa. pokoknya virus" negatif itu udah muncul duluan dalam benakku.walaupun pada akhirnya aku harus maksain diri buat menghadapinya. aku juga sering ngerasa minder, (walaupun aku terkadang narsis n cuek) atau lebih tepatnya malu. gak tau kenapa aku kurang ramah ma orang asing, apa lagi kalo disuruh kerja sama, aduh! aku bakalan diem seribu bahasa kalo gak dia dulu yang ngomong....

huhf, tapi kadang" juga sok kepedean gak jelas, apa lagi kalo disemangati ma temen" (berarti aku plin plan yagh?). Mungkin bego kedengarannya, tapi kalo aku gak ada yang nyuport, atau berdiri sendiri, bisa mati rasa duluan....

GIMANA SECH CARA PD ?????????
Gak tau, karena aku emang gak PD, (tapi narsis). aku sendiri gak tau bilangnya,,, hehehe
tapi gpp lah, toh kawan"ku udah ngerti sifat aku yang aneh bin nyata ini,,,,

tapi aku bersyukur, di balik sifatku yang aneh ini, ALLOH masih memberikan kekebihan yang gak aku sangka, dan udah mulai merubah cara hidupku tentang siapa aku sebenarnya,,,,

hehehe....

NB : Don't try this at any where!!!!!!!!


lagi nganeh,,,

Rabu, 18 Maret 2009

my skul at 12

Kalo cerita tentang sekolahku, yah lucu, kesel, bangga. karena banyak banget cerita dibalik tempat yang amat sederhana ini.

lucu,,,,
karena para penghuni 12 macem2. di kelasku aja ntah ada berapa sifat spesies makhluk hidup. Ada yang narsis taq jelas, lasak (termasuk aku) , cerewet (aku juga), bigos, nyenengin, bandel, jenius, pelitttt, pendiem (kadang). hmm, bahkan katanya ada yang suka ma sejenis (ih, amit"). Pokoknya ada aja kejadian yang ngebuat guru goyang kepala ala india, sampai nangis bombay (maklum anak IS alias ilmu setan) karena tingkah kami yang kadang kelewat bandal.
tapi ea itulah anak muda, walau kadang disumpah serapah, tapi tetep aja nyeleneh. hehehe,,,

kesel,,,
huhf, tau diskriminasi ??????????
yupz, inilah budaya yang paling gak aku suka (karena aku termasuk korbannya gara" akidah), ada murid minoritas pasti ditindas, diremehin, dijauhi, (no body is perfect tau!!!) liberalisme dan sekularisme diam" udah merasuki sekolahku. Tapi itu adalah tantangan tersendiri buatku untuk menentangnya (walaupun secara diem" juga)...

BANGGA.....
jelas dunkz... biarpun sekolahku ini kayak gitu, tapi banyak juga yang bisa dibanggakan. sekolahku punya siswa" yang TOP BGTl!!!, dan bangga ma disiplinnya, pokoknya banyak dech yang bisa dibanggain dari sekolahku. (kalo gak percaya, datang dan lihat sendiri )

Dapet sohib di sekolah ?????????
pasti, para insan yang dikirim Allohuntukku. yang selalu mendukung, sayang, marahin, ngasih nasehat dalam kebaikan setiap jam, setiap waktu selalu ada buatku, di saat orang mengabaikanku.

yang pasti gak ada sedikitpun rasa nyesel aku sekolah di sini. karena gak cuma ilmu formal aja yang aku dapet, bahkan aku mulai nemuin jati diriku di sini. sebagai batu loncatan patokan hidupku selanjutnya.

so...
my skul, i loph u!!!!!!!!!!!

senyum itu,,,,

Mentari siang ini begitu terik, mengalahkan setiap benda yang terkena sinarnya. terang semarak menyilaukan mata. Dalam panas yang menyengat, sekumpulan insan bersimpuh padaNya. Menenangkan jiwa - jiwa yang penat oleh dunia.
Terkadang bosan aku menjalani ritual yang monoton ini, yang kupikir hanya mencari jalan semu, tanpa tau arti tujuan. Namun,di bawah munajah terbayang senyum itu, yang kembali membawaku pada titik kepasrahan. Asa yang mulai hilang karena pudarnya hari, muncul kembali. ada sembuarat di sana. Di balik senyum itu tersimpan makna, dimana harapannya adalah tujuan utama kenapa aku berjuang melawan hari, waktu, dan dunia.
Senyum itu milik seorang ayah yang telah renta oleh usia, yang kini hanya dapat memberiku semangat dan do'a. Namun itu adalah kekuatan terbesarku. Senyum itu milik seorang ibu yang takkan kalah oleh waktu meskipun matanya telah rabun oleh senja, namun takkan pudar tangisnya yang selalu bermunajah kepadaNya demi aku.
Betapa indahnya melihat kedua insan itu, betapa bersyukurnya karena mereka masih mengiringi perjuanganku dan hari2ku yang penat. Apapun yang kulakukan selalu mendapat semangat mereka. Jika saja seorang insan boleh menyembah Illah selain ALLOH, akan kusembah mereka. Tapi cukuplah ALLOH yang menjadi awal dan akhirku, sebab hanya karenaNYA aku mendapat orang tua seperti mereka.
Dan kini, walau matahari, hujan atau apapun itu, apapun yang terjadi pada alamNya, selagi aku masih menggenggam senyum mereka dan mendapat ridho mereka. Kan kukejar impian itu, kan kuraih asa itu, dan kubuktikan pada dunia, aku bisa mengabadikan senyum mereka....

Senin, 16 Maret 2009

pengen ke mesir!!!!

yaALLOH,,, kapn sech uni bisa ke mesir ????
aku pengen banget ngerasain panas n dinginnya gurun, pengn menjelajah kairo, pengen ke sungai nil n ngambil air wudhu disana,
yang lebih lebih pengen aku pengen kuliah di Al Azhar,,,
huhfm,,,
akankah impianku terwujud ???
atw mungkin paling enak bulan madu ma seorang mujahid di sna (suami maksudnya),,,
wkwkwkw

pokoknya pengen banget ke sana !!!!!


Jumat, 27 Februari 2009

who are you ?????

Agh, akhir" ini banyak banget yang buat aku gondok.muali dari kerjaan salah mulu, tugas numpuk, amanah belum dikerjai, duit menipis... tapi yang paling buat aku gondok yaa seseorang itu ( gak nyambung ama tugas ea??). hampir tiap malam dia nelpon' gak penting !!!, pke' private number pla itu, ntah dapat wangsit dari mana dia bisa dapat no. hpku. padahal itu nomor cuma untuk temen deket doank....
Ktanya seh dia itu anak jakarta ( peduli amat anak mana ) klo mau tau lebih jelasnya kayak gini kronologisnya,,,,,
waktu aku lagi di angkot, tiba2 no. pribadi nelpon, karena aku udah gondok, jadi aku angkat. Niatku sech mau marah, tapi kuurungkan karena aku takut itu orang yang kukenal, lagian gak mungkin aku marah2 sendiri di angkot, tengsin dung ma penghuni angkot yang laen,,,, (ntar disangka orang gila pula)
no. pribadi : "halo, nech erni yagh ?"
aku : "Hah ??? bukan, salah sambung mas!!!"
np : "oh, bukan yagh, jadi neuh capa klo boleh tau ???"
aku : "mau tau aja, neuh sapa ? dari kemaren miskol2 aja. ganggu tau ?!!!!"
np : "mau kenalan aja dech, neuh Evan, anak jakarta.
aku : (penting?) "oh...."

np : "kamu pasti anak medan , kok judes banget sech ???"
aku : "hah??? gak, aku anak mamaku..., udah ea. aku masih banyak urusan,,, terserah kau anak mana."
np : "oh, ya udah.. tapi laen kali ku telpon ea...."

TUUUUUUTTTTT (kumatikan hpku)
dan berakhirlah sesi SKSD....

OK, aku terima kalau dia mau sekedar silahturahim, tapi kalau cuma kenalan gak penting n bergombal ria.... MATIPUN BIARRRRR.... (masih gondok aku )

bagi yang bersangkutan, aku gak suka.......
kalau sms, untuk diskusi (yang penting bermanfaat) masih mau aku nanggapinya, menggila tapi syar'i...
tapi klo sekedar basa basi,,, idih,, amit amit jabang bebi 7 turunan ogah,,,,,,,
x@

Kamis, 26 Februari 2009

munajahku....

Ya RABB,,,,

jika aku jatuh cinta
pilihkan aku pada insan yang mencintaiMU...
bila aku merasa rindu
tunjukkkan padaku insan yang mengemis kasih MU
Jika aku terbayang takdirku
beritahu aku kalau dia adalah hambaMU yang kaffah

dan,,,,
bila aku telah bertemu jalanku
dampingi aku bersama orang yang mendamba bertemu denganMU dan kekasihMu
Duhai pangeranku,,,,
siapa dirimu, masih hanya DIA yang tahu,
deskripsimu belum tersketsa dalam harianku
namun aku akan menunggumu
membimbingku menuju cintaNYA............


(Aminkan Yagh.....)

elegi hujan pagi hari

hujan di pagi ini
membasahi setiap sudut kota
gemericik air terdengar hingga mengetuk jendela hatiku
yang telah lama kering dan hampir layu karena kepenatan hari, kuingin keluar bermain bersama rintik air,
membiarkan tubuhku basah merasakan dingin yang menyejukkan qolbu


hujan di pagi ini,
membawaku pada masa kecil dulu,,,
yang terus tertawa di bawah derasnya.
tak terasa kini aku telah sampai pada simpang kehidupan, berusaha menata, dan menggapai mimpi"ku

andaikan aku masih bisa merasakan sejuknya, kan ku ajak dia bersamaku...
melewati hujan dan basah akan rahmatNya, teduh di bawah mendungnya...

langit yang berwarna putih tak membosankan mataku untuk menatapnya
yang mencurahkan segala kedamaian hati,,,
awal yang indah untuk hari yang penat

Terima kasih duhai sang pemilik rahmat....

(di kelas yang sumpek, 27 februari 2009, bersama rintik" hujan)

from someone


Rabu, 25 Februari 2009

menCINTAi yang HAKIKI

Mencintai dengan timbangan fitrah dan bashirah, mencintai kesucian dan mata hati. yaitu jika kau mencintai seseorang bukan karena tertipu oleh paras dan wajahnya, dan tubuhnya, bukan tersihir oleh matanya yang berkilat indah bagai bintang kejora. bukan pula terpikat karena bibirnya yang ranum segar seperti mawar merekah. juga bukan karena keindahan suaranya yang susah dilupakan, bukan karena hartanya yang melimpah, bukan karena kehormatannya.
tapi kau mencintainya dengan memakai timbangan fitrahmu, dan mata batinmu. kau mencintainya karena merasakan kesucian jiwanya, dan agamanya, dan maka hatimu condong karena kecantikan akhlak dan wataknya. hatimu terpikat karena harum kalimat yang keluar dari lidahnya. ITULAH CINTA YANG HAKIKI....

jilbab pertamaku

Duh, klo dulu denger kata jilbab aja aku udah bayangin macem2, mulai dari gerah, panas, susah, ribet, takut gak rapi,,, poko'a yg gitu2 lah. aku ngerasa klo aku make' jilbab.... ih, gak banget!!!!
Paling makles klo dateng ke PHBI, bukan apa2 tapi karena ga' mau pake' jilbab. Mungkin juga karena faktor aku rada2 tomboy gak jelas (padahal dalam Al-Qur'an haram klo cewek tingkahnya mirip2 cowok)

But, anyway, waktu juga yang ngjawab(alagh). Ada sebuah moment yang gak pernah aku duga, yaitu saat abangku ngajak aku muhasabah bareng di mesjid, dalam rangka peringatan 1 Muharram 1428 H. awalnya aku males, karena udah kebayang bakal dengerin ceramah panjang, duduk diem dengerin orang baca Al-Qur'an, n bla bala bal.... tpi, yang paling buat aku males yaitu pake' jilbab, (don't try this at anywhere!!!!!) apsti bakal ribet banget,,, tapi akhirnya aku ikut dengan amat sangat kepaksa, (karena ada ultimatum, klo aku gak ikut, uang jajanku bakal dipotong ).

Sampai ditempat, timbul perasaan aneh dalam diriku,(apa ea, mungkin karena dari rumah aku blum makan x, hehehe ) dan ternyata banyak banget remaja seusiaku, ( aku ngbayanginnya, kayak banyak nenek2, kakek2 atw orang2 yang udah tua, hahay) berpakaian takzim, nutup aurat dengan sempurna, tapi tetep zuhud... aduh, pokoknya beda banget ama pakaianku, yang cuma pke' kaos oblong panjang agak ketat, jilbab tipis n gak nutupi dada, n pke' celana jeans!!!! (sumpah, natah mau ditaruk dimana neuh muka, maluuuuu pke' bgt!!!), tapi karena aku orangnya rada2 bermuka tebal, yaaa aku berusaha untuk cuek ajjjjaaaa.....
Singkat cerita, tibalah acara muhasabah. Klo inget season ini semua perasaan sedih, haru, marah, malu, nyesel, agh,,, pokoknya semuanya jadi 1. setelah selesai bernangis2 ria, jam udah nunjukin pukul 2 dini hari. para jammah pun pulang.
abangku dengan spontan n gamblang nanya' (yang kaya'a ini misi utama dia ngajak aku untuk ikut nuhasabah)
abangku : "dek, gimana, udah siap jadi akhwat ???"
aku : "hah,,,, apa itu akhwat ????????"
abangku : "ituloh, yang kayak mereka !" (sambil nunjuk cewk2 berjilbab besar)
aku :(senyum2 gak jelas ) " kita liat aja besok"
abangku : "inget lho apa tadi kata pak ustad, jilbab itu sama hukumnya ama sholat, wajib bagi yang uda baligh."

And,,,, keesokan harinya,,,,
Aku mutusi untuk nutup aurat ( aih, akhirnya aku jadi cewek!!! kwkwkw), semua pakaianku yang panjang2 ku bongkarin ( cuma dapet 4, hiks...hiks,,,). yah, walaupun dengan pakaian seadanyaaku mulai belajar nutup aurat. di bulkan2 pertama rasanya berat banget, apa lagi cuacanya lagi panas,,,, widih, pengen buka aja. tapi aku berusaha unutk tetep istiqomah. yang anehnya, keluargaku gak ngasih respon apa2 ( nglarang, gak... dukung juga diem aja,, alias no coment)

hari demi hari kulalui, sambil terus belajar dan belajar buat lebih memantapkan hati. walau gak sedikit cobaan yang aku hadapi (namanya juga hidup ), dan alhamdulillah sampaiu sekarang aku tetep istiqomah dan sampai aku mati,,,,,

BE A TRUE MUSLIMAH

(gerimis, mengenang 2 tahun aku berjilbab, ;)

Selasa, 24 Februari 2009

hmm

akan kubawa dia bersamaku
menyusuri setiap sudut tapak hidupku
menggenggamku saat aku lemah
membangkitkanku saat aku jatuh
memberiku asa ketika aku merasa kalah

dan ketika kumelihat ke belakang
dia akan membawaku pada masa depan
berjuang menyemai dakwah atas dasar cinta
namun tak mengtuhankannya
meraih syurga yang hakiki

suatu saat ketika aku lemah,
dia memberi segelas airkesabaran dari telaga kautsar
dan memberiku nafkah dengan iman,,,

yang rela menjadi mataku ketika kubuta ilmu.
menjadi tanganku ketika kucacat sedekah
menjadi bibirku ketika ku bisu akan tilawah
dan menjadi kakiku untuk melangkah ke syurga

aku akan membawanya bersamaku
di bawah mihrab cintaNYA......





UNTUK DIA ( yang masih ntah dmana,,,,)

blog baruku !!!

alhamdulillah,,,
akhir'a uni punya blog jga!!!
asyik bgt,,, bsa mlampiaskan mua'A d cini,,,

hahayyyyy.....

Mengenai Saya

Foto saya
aku ingin hidup secerah mentari, yang bersinar di taman hatiku, aku ingin seriang kicauan burung, yang terdengar d jendela kehidupan,. aku ingin sgala2'a damai, penuh mesra, membuah ceria, aku ingin menghapus duka dan lara, melerai rindu d dalam dada,,,,, ( saujana lyric)